Tuesday, 4 April 2023

Ideologi Politik Sosialis ala Marxisme Berbeda dari Partai Buruh dan Sosialisme Melanesia

Karl Max dan teori Marxisme sosialisme adalah ideologi ilmiah, dan berkaitan dengan teori sosialisme berlaku umum dan universal. Karena sosialisme dalam konteks Eropa saat itu muncul sebagai anti tesis kapitalisme. Hal yang secara substantif berbeda adalah ideologi ilmiah sosialisme itu digunakan dalam konteks ideologi politik. Karena ideologi politik Marxisme-Leninism itu lahir di Rusia, oleh presiden Lenin untuk kepentingan ideologi Komunisme. Ada perbedaan mendasar, di sini Lenin menolak ide tantang agama, karena agama dianggap sebagai alat kapitalisme. Inti dari ideologi sosialisme-komunisme adalah menolak masyarakat kelas, sebagaimana disebut oleh Karl Marx supra-struktur dan infrastruktur, kemudian dilengkapi oleh Marvin Harris dengan struktur. Jadi, supra-struktur, struktur dan infrastruktur. Lenin tolak ini, dan menekankan pentingnya, infrastruktur, dan menciptakan masyarakat tanpa kelas. Konsep terakhir ini diadopsi oleh negara-negara Amerika Lantin, seperti Cuba, Bolivia, dll. Tetapi mereka menolak gagasan Sosialisme-Komunisme tanpa agama. 

Hampir semua negara-negara Amerika Lantin adalah Katolik dan protestan, tetapi mereka ingin menciptakan masyarakat tanpa kelas. Cina juga menganut ideologi politik Marx-Lenin itu, tetapi itu hanya tingkat retorika politik ideologis saja, fakta hari ini Cina menjadi kapitalisme terbesar dunia.

Partai Buruh baik di Inggris maupun di negara-negara lain seperti Australia, Selandia Baru dll itu berbeda dari ideologi politik Sosialisme-Komunisme ala Marx & Lenin. Penekanan partai buruh adalah lebih kepada hak-hak, keadilan dan demokrasi. Tetapi, mereka masih mempertahankan masyarakat kelas: Suprastruktur, struktur, dan infrastruktur, tidak seperti ideologi politik Marx hilangkan kelas-kelas itu dan bangun komunitas tanpa kelas. Partai buruh juga masih mempertahankan agama mereka sebagai sebuah institusi moral umat manusia. 

Maka, keliru kalau ada oknum-oknum aktivis Papua klaim diri sebagai penganut aliran ideologi Marxisme disamakan dengan ideologi partai buruh. Hukum-hukum dasar dari masing-masing ideologi politik itu berbeda.

Demikian juga ideologi Sosialisme-Komunisme ala Karl Marx dan Lenin tidak bisa disamakan dengan Sosialisme Melanesia. Ini juga kekeliruan besar. Pastor Walter Lini pendiri negara Vanuatu (founding father) membangun ideologi nasionalisme Vanuatu dengan Sosialisme Melanesia. Itu sama sekali tidak berdasarkan pada ideologi Sosialisme ala Karl Marx, Fredrich Engel dan Lenin. Pastor Lini membangun ideologi berdasarkan budaya dan adat istiadat Melanesia. 

Sosialisme Melanesia BUKAN SOSIALISME ala Marx, Engel dan Lenin. Ideologi Sosialisme Melanesia sebagai ideologi negara Vanuatu itu berbasis pada kultur Melanesia yang saling memberi, mengasihi, bersolidaritas, dan kebersamaan mereka. Sosialisme Melanesia mendasari prinsip-prinsip Melanesia sendiri. Sosialisme Melanesia sudah ada jauh sebelum terjadi kontak orang Melanesia dengan bangsa Eropa, dan juga jauh sebelum Sosialisme ala Karl Max muncul. Sosialisme Melanesia didasarkan pada nilai-nilai hidup Melanesia. Nilai-nilai Melanesia adalah Sosialisme dan Komunalisme, berlawanan dengan kapitalisme dan individualisme. Kontradiksinya (Sosialisme versus Kapitalisme, Komunalisme versus Individualisme). Ideologi Lini tentang komunisme berbeda dari komunisme ala Karl Marx. Menurut Lini komunisme Melanesia sebagai berikut:

“Communalism is ‘based on an awareness of the community where the individual was not to consider himself or his private interests taking precedence over the general inter ests of the community… Giving was based on one’s ability to do so. Receiving was based on one’s need.” (Premdas, 1987: 109). 

Artinya: “Komunalisme ‘didasarkan pada kesadaran masyarakat di mana individu tidak menganggap dirinya atau kepentingan pribadinya lebih diutamakan daripada kepentingan umum masyarakat ... Memberi didasarkan pada kemampuan seseorang untuk melakukannya. Menerima didasarkan pada kebutuhan seseorang.”

Ideologi sosialisme Melanesia terinspirasi dari tiga sumber:

Pertama, filsafat hidup dalam budaya Melanesia adalah sosialisme yang berdasarkan prinsip resiprositas, orang-orang hidup dengan saling memberi dan menerima dalam kehidupan sehari-sehari. Prinsip resiprositas membangun dan mempertahankan solidaritas dan komunalisme.

Kedua, filsafat Melanesia Way yang dikembangkan oleh Bernad Narokobi di Papua New Guinea dapat terinspirasi membangun ideologi nasionalisme Vanuatu, Sosialisme Melanesia. Beberapa tokoh pejuang Vanuatu yang kuliah di Papua New Guinea terlibat dengan teori filsafat Melanesia Way, dan setelah kembali membangun Sosialisme Melanesia di Vanuatu. 

Ketiga, pengaruh agama kristen dengan hukum kasih menjadi salah satu inspirasi, karena Lini sendiri dididik dan sekolah dalam doktrin lingkungan gereja kemudian menjadi seorang pendeta. 

Tiga sumber itu terintegrasi dan kemudian terbentuk menjadi ideologi nasional.

Maka sosialisme Melanesia, baik di West Papua, PNG, Vanuatu, Salomon, Fiji, Kanaki, Bougenville itu berasal dari budaya Melanesia itu sendiri, sebagaimana yang di-rumuskan Prof. Karoba dan Wenda dalam (Demokrasi Kesukuan).

New Guinea Land, 03/04/2023
Erik Walela

#SosialismeMelanesia #MelanesiaWay

Tuesday, 21 September 2021

NKRI Bangun Narasi Terus Mengikuti Dinamika Politik Papua Merdeka

 Sejak 2014 kita dengar pemerintah Indonesia bangun narasi seperti ini:

1. ULMWP dibentuk 2014 dituduh itu LSM/NGO untuk kepentingan agenda asing dan Kapitalis.
2. Petisi 1.8 tahun 2017 diluncurkan dan diserahkan ke Komisi 24 dan komisi HAM PBB, dituduh itu agenda NGO, tidak ada agenda PBB, dan agenda Kapitalis asing.
3. Petisi dituduh sebagai agenda asing dan kapitalis, tetapi akhirnya ditiru jalan itu, tetapi gagal.
4. UUDS dibuat dan diumumkan dituduh itu agenda asing dan kepentingan kapitalis.
5. 1 Desember 2020 umumkan pemerintahan sementara ULMWP dituduh itu agenda asing dan kepentingan kapitalis.
6. Kabinet sementara diumumkan 1 Mei 2021 dituduh itu agenda asing dan agenda kapitalis.
7. Orang terbaik yang bergerak untuk kemanusiaan dan perjuangan kemerdekaan ditunjuk sebagai perwakilan perjuangan Papua, dituduh itu sebagai agenda asing dan kepentingan kapitalis.
8. Green State Vision yang digagas sebagai visi bangsa masa depan bagi keseimbangan, perdamaian, demokrasi dan keharmonisan dituduh sebagai agenda asing dan kepentingan kapitalis.
9. LSM/NGO yang bergerak atas kemanusiaan dan HAM, dituduh itu NGO bekerja kepentingan donasi asing dan kepentingan kapitalis.
Tuduhan kosong, tanpa bukti dan fakta ini menunjukkan posisi individu itu, sekarang ada dimana, dan kemana akan pergi. Kalimat-kalimat ini selalu kami dengar dari mulut penguasa Indonesia atas kegelisahan mereka.

Salam waras.


Monday, 13 September 2021

HUKUM KESEIMBANGAN

Tidak ada teori terisolasi, dalam hal tertentu saling terkoneksi diantara teori-teori yang beroposisi, ontologi di satu sisi dan teori epistemologi di sisi lain. Dengan kata lain, materialisme di satu sisi, dan idealisme di sisi lain. Teori-teori ontologi maupun epistemologi saling terkoneksi pada hukum-hukum umum dalam ilmu pengetahuan. Dalam kerangka itu, green state vision sebagai salah satu unsur dalam hukum keseimbangan yang dapat diasumsikan lintas oposisi biner antara ontologi dan epistemologi. Green State Vision dianalisa dengan metode dan teori dari dua sisi berlawanan tersebut. 

Pendekatan objektif, subjektif dan ideasional. 
Visi dari green state adalah materialisme dialektik dari dunia realita, dan kumpulan peristiwa-peristiwa di satu sisi, dan di sisi lain, kumpulan ide, gagasan, konsep, pandangan atau sistem pengetahuan manusia tentang diri dan dunianya.       
  
Orang Papua bilang manusia, tanah, flora, vauna dan alam semesta itu bagian dari tubuhnya. Karena semua asal dari satu tubuh. Mereka bilang tiap klen memiliki simbol dengan unsur di luar dirinya itu, disebut totem. Mereka bilang semua bagian tanah, sungai, gunung, flora, vauna, laut, udara dan awan itu bagian dari dirinya sendiri, dan dianggap sebagai kerabatnya. Dalam ritus tertentu semisal inisiasi mereka berhubungan dengan semua elemen itu, elemen tertentu digunakan sebagai energi atau kekuatan bagi tubuh dan jiwa mereka, karena itu manusia selalu membangun relasi melalui media tertentu. Hubungan ini dibangun demi keseimbangan antara manusia dengan elemen di luar dirinya itu. 

Dalam pandangan ini, para saintis beritahu kita bahwa tubuh manusia ini terdiri dari sejumlah elemen, dan diantara itu ada empat elemen paling besar: Oxygen, Carbon, Hydrogen, dan Nitrogen. Itu semua berasal dari tanah, tumbuhan, hewan, air, udara, dan energi dari planet lain. Struktur tubuh manusia terdiri dari elemen-elemen itu, maka manusia memiliki relasi timbal balik dengan semua elemen tersebut. Relasi timbal balik itu saling terkoneksi untuk mempertahankan keseimbangan. Satu sisi elemen-elemen itu berkontribusi terhadap kehidupan manusia, dan sebaliknya, manusia pun berkontribusi terhadap kelangsungan lingkungan, seperti tumbuh-tumbuhan dan energi bumi dalam bentuk bakteri dan fosil setelah kematiannya.  
  
Saintis juga beritahu kita bahwa, flora, vauna, tanah, air, udara merupakan satu rangkaian lingkaran, manusia, hewan dan tumbuhan terima energi dari atmosfer untuk hidup, ketika mati berubah menjadi bakteri dan masuk dalam tanah, dan bakteri itu terproses melalui tumbuh-tumbuhan, dan atau langsung ke atmosfer. Bakteri yang transfer ke tumbuhan itu masuk ke dalam tubuh manusia dan hewan melalui makanan, dan lain dibawa oleh hujan masuk ke tanah melalui proses percolation, dan mengalir ke sungai dan laut. Lalu laut mengalami evaporation atau penguapan ke udara karena energi matahari dan berubah menjadi awan dengan proses contensation, dan selanjutnya mengalami proses precipitation dan kembali ke bumi dalam bentuk hujan. Proses sirkulasi ini adalah hukum keseimbangan. 

Dalam hukum dialektik Hegel, dan Marx, fenomena alam atau realita alam adalah materialisme dialektik. Manusia ingin meningkatkan kualitas hidup, kapitalis produksi besar-besaran energi dan sumber daya alam dalam sistem kapitalisme. Produksi secara kuantitas tanpa batas kemudian diproses berubah menjadi kualitas untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Semisal batu uranium diproses menjadi nuklir untuk kesejahraan manusia, atau diproses menjadi senjata kimia masal. Ini terjadi sebagai akibat dari revolusi kognisi, ke revolusi science hingga ke revolusi industri dan teknologi. Dalam proses dari kuantitatif ke kualitatif ini telah mengesampingkan hukum keseimbangan. Sebaliknya, Marx konstruksi sosialisme sebagai anti tesis kapitalisme, dan menciptakan oposisi bineri, dan sosialisme akhirnya kalah saing dari kapitalisme. Akibatnya, manusia dan planet bumi menghadapi krisis kepanasan global berkontribusi perubahan iklim global. 

Unsur terkecil disebut atom terdiri dari tiga partikel: Proton, Neutron, dan Electron. Posisi Neutron netralisir oposisi biner antara proton dan electron, dan posisi neutron dipandang sebagai keseimbangan kedua oposisi itu. Manusia dan planet bumi hari ini diperlukan keseimbangan diantara oposisi bineri itu, di satu sisi antara produksi kuantitas dan kualitas dari aktivitas manusia itu. Manusia produksi sumber daya alam dalam jumlah besar, pertambangan, eksploidasi energi, berbagai pembangunan pemukiman, infrastruktur, penebangan hutan dan perkebunan skala besar. Produksi industri, teknologi dan informasi masal dalam segala kualitas. Pada sisi lain, cadangan sumber daya alam berkurang, hutan menjadi gundul dan tandus, suhu kepanasan bumi meningkat, ekosistem rusak dan terganggu, cadangan oxsigen menipis, air laut meningkat ke permukaan bumi karena es di kutup utara cair. 

Dalam menghadapi tantangan oposisi bineri itu, Green State Vision hadir sebagai solusi dan sekaligus garansi bagi manusia untuk eksistensi dan keperlanjutan umat manusia dan planet bumi ini. Dalam pandangan ini Green State Vision diposisikan sebagai Hukum Keseimbangan yang menawarkan kepada dunia untuk menjaga keseimbangan, kedamaian dan keharmonisan antara manusia dengan elemen lain di planet ini. Hukum Keseimbangan merepresentasikan makna-makna tentang rekonsiliasi, kedamaian, keadilan, keharmonisan, perlindungan, dan kelanjutan eksistensi umat manusia dan seluruh kehidupan di planet ini.

Bangsa Papua telah ditempati di tanah ini sejak penciptaan, dan mereka menjaga, melindungi dan merawat relasi keseimbangan mereka dengan unsur lain di luar dirinya. Dalam filsafah hidup orang Papua, semua mahluk baik yang hidup maupun mati dipandang sebagai bagian dari dirinya sendiri, atau kerabatnya sendiri. Orang Papua memperlakukan mahluk-mahluk itu layaknya sebagai kerabat, menjaga, melindungi dan merawat relasi mereka secara timbal-balik, saling menguntungkan, berkeseimbangan dan keharmonisan. Hubungan mereka itu direpresentasikan melalui media-media, dan simbol-simbol kultural tertentu yang dipahami sebagai relasi dan makna keterlibatan unsur-unsur di luar manusia itu. Suatu keseimbangan dan kontinuitas itu ditentunkan oleh kesuksesan terlaksananya suatu ritus secara tepat dan benar sebagai media komunikasi antara dua arah saling diuntungkan. 

Dengan demikian tercipta keseimbangan. Karena itu, Green State Vision adalah keseimbangan bagi kehidupan, keselamatan eksistensi dan kelanjutan manusia, planet bumi dan segala isinya.