Sejak 2014 kita dengar pemerintah Indonesia bangun narasi seperti ini:

1. ULMWP dibentuk 2014 dituduh itu LSM/NGO untuk kepentingan agenda asing dan Kapitalis.
2. Petisi 1.8 tahun 2017 diluncurkan dan diserahkan ke Komisi 24 dan komisi HAM PBB, dituduh itu agenda NGO, tidak ada agenda PBB, dan agenda Kapitalis asing.
3. Petisi dituduh sebagai agenda asing dan kapitalis, tetapi akhirnya ditiru jalan itu, tetapi gagal.
4. UUDS dibuat dan diumumkan dituduh itu agenda asing dan kepentingan kapitalis.
5. 1 Desember 2020 umumkan pemerintahan sementara ULMWP dituduh itu agenda asing dan kepentingan kapitalis.
6. Kabinet sementara diumumkan 1 Mei 2021 dituduh itu agenda asing dan agenda kapitalis.
7. Orang terbaik yang bergerak untuk kemanusiaan dan perjuangan kemerdekaan ditunjuk sebagai perwakilan perjuangan Papua, dituduh itu sebagai agenda asing dan kepentingan kapitalis.
8. Green State Vision yang digagas sebagai visi bangsa masa depan bagi keseimbangan, perdamaian, demokrasi dan keharmonisan dituduh sebagai agenda asing dan kepentingan kapitalis.
9. LSM/NGO yang bergerak atas kemanusiaan dan HAM, dituduh itu NGO bekerja kepentingan donasi asing dan kepentingan kapitalis.
Tuduhan kosong, tanpa bukti dan fakta ini menunjukkan posisi individu itu, sekarang ada dimana, dan kemana akan pergi. Kalimat-kalimat ini selalu kami dengar dari mulut penguasa Indonesia atas kegelisahan mereka.

Salam waras.


Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: